VIRAL PEMUDA BELI BERAS PAKAI IJAZAH DI DELI SERDANG KARENA TAK PUNYA UANG
Sebuah video yang memperlihatkan seorang pemuda di Deli Serdang, Sumatera Utara, membeli beras dengan menyerahkan ijazah sebagai jaminan viral di media sosial. Aksi ini mengundang perhatian luas dari warganet dan memunculkan berbagai reaksi emosional, mulai dari rasa iba, empati, hingga kemarahan terhadap kondisi sosial yang melatarbelakanginya.
Pemuda tersebut diketahui bernama Rizal (bukan nama sebenarnya), lulusan SMA yang belum berhasil mendapatkan pekerjaan tetap. Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, Rizal tampak mendatangi sebuah warung sembako sambil membawa map berisi ijazah. Dengan suara lirih, ia memohon kepada pemilik warung agar mau memberinya satu kantong beras dengan imbalan ijazah sebagai jaminan, karena ia benar-benar tidak memiliki uang sepeser pun.
Pemilik warung sempat terkejut, namun akhirnya luluh hati. Ia menerima ijazah tersebut namun langsung mengembalikannya kepada Rizal setelah memberikan beras. Ia mengatakan, “Nak, simpan ijazahmu. Mudah-mudahan besok kamu bisa kerja dan tidak perlu seperti ini lagi.”
Aksi itu direkam oleh seorang blogger lokal yang kebetulan berada di tempat kejadian. Sang blogger, yang bernama akun @SuaraSumut di TikTok, mengunggah video tersebut dengan caption menyentuh: "Ijazah disimpan untuk masa depan, tapi hari ini dia butuh makan." Dalam waktu singkat, video itu menyebar luas di berbagai platform media sosial dan mendapat jutaan tayangan.
Warganet pun membanjiri kolom komentar dengan doa dan dukungan. Banyak yang merasa miris bahwa seorang lulusan SMA harus menukar simbol pendidikannya demi sepiring nasi. Ada pula yang mengkritik sistem sosial dan ketimpangan ekonomi yang membuat kaum muda kesulitan mendapat pekerjaan meskipun sudah menyelesaikan pendidikan formal.
Tak hanya berhenti di dunia maya, video tersebut memicu aksi nyata. Sejumlah netizen mulai melakukan penggalangan dana untuk membantu Rizal. Dalam waktu dua hari, dana bantuan sudah mencapai jutaan rupiah. Beberapa netizen juga menawarkan lapangan pekerjaan, sementara organisasi kemanusiaan lokal mulai mencari cara untuk mendampingi Rizal dan keluarganya agar keluar dari jerat kemiskinan.
Fenomena ini menjadi cermin nyata betapa rapuhnya kondisi ekonomi sebagian masyarakat Indonesia, terutama anak muda yang baru lulus sekolah. Ijazah yang selama ini dianggap sebagai kunci masa depan justru menjadi simbol ironi ketika tidak mampu memberikan jaminan hidup layak.
Kisah Rizal mengingatkan kita bahwa di balik angka-angka statistik pengangguran, terdapat wajah-wajah nyata yang berjuang setiap hari demi sesuap nasi. Video ini bukan sekadar konten viral, tetapi juga seruan kemanusiaan yang menggugah nurani banyak orang. Semoga peristiwa ini membuka mata lebih banyak pihak untuk peduli terhadap sesama dan memperbaiki sistem agar tidak ada lagi generasi muda yang harus "menjual masa depan" demi bertahan hidup hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar