Lotto03 > - SURAT PENYESALAN ALBERT EINSTEIN SOAL BOM ATOM LAKU Rp2,4 MILIAR: SEBUAH JEJAK SEJARAH YANG MENGGUNCANG Sebuah surat langka dari Albert Einstein baru-baru ini menjadi viral setelah terjual dengan harga fantastis, mencapai USD 150.000 atau sekitar Rp2,4 miliar dalam sebuah lelang bergengsi. Bukan sekadar dokumen ilmiah biasa, surat ini berisi penyesalan terdalam sang jenius atas keterlibatannya dalam penciptaan bom atom—senjata pemusnah massal yang mengubah sejarah dunia untuk selamanya.
Einstein, yang dikenal sebagai otak di balik teori relativitas, sebenarnya tidak terlibat langsung dalam Proyek Manhattan—program rahasia Amerika Serikat yang menciptakan bom atom pertama. Namun, keterlibatannya bermula dari sebuah surat yang ia tandatangani pada 1939 bersama fisikawan Leo Szilard, memperingatkan Presiden Roosevelt bahwa Nazi Jerman mungkin sedang mengembangkan senjata nuklir. Surat itu menjadi pemicu dimulainya penelitian militer nuklir AS.
Ironisnya, bom pertama yang diciptakan justru dijatuhkan ke Jepang, bukan Jerman, dalam dua serangan di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945. Sekitar 200.000 jiwa melayang, banyak di antaranya adalah warga sipil. Einstein kemudian sangat menyesali peran tidak langsungnya dalam tragedi ini.
Ikuti kami di Facebook dan Instagram untuk informasi RTP gacor dan pola gacor setiap harinya

Surat yang dilelang tersebut ditulis Einstein kepada seorang teman pada tahun-tahun terakhir hidupnya. Dalam surat itu, ia mengungkapkan rasa bersalah dan penyesalan mendalam, menyebut dukungannya terhadap pengembangan senjata nuklir sebagai "salah satu kesalahan terbesar dalam hidupnya."
“Jika saya tahu Jerman tidak akan berhasil membuat bom itu, saya tidak akan pernah menandatangani surat itu,” tulis Einstein dengan penuh emosi.
Penjualan surat ini bukan hanya soal harga tinggi, tapi juga menyentuh sisi humanis seorang ilmuwan besar. Ia adalah lambang jenius, tetapi juga manusia yang menyesali dampak dari pilihannya.
Netizen pun ramai membicarakan surat ini di media sosial. Banyak yang melihatnya sebagai pengingat bahwa kecanggihan teknologi tanpa etika bisa berujung pada bencana. Ada pula yang menyoroti bagaimana bahkan seorang ilmuwan besar seperti Einstein pun tidak luput dari dilema moral.
"Ini bukan hanya surat, ini adalah cermin bagi kita semua," tulis salah satu komentar yang viral di Twitter.
Surat Einstein ini kini menjadi koleksi pribadi seorang kolektor sejarah asal Amerika. Namun maknanya jauh melampaui nilai uang—ia adalah warisan emosional, etika, dan sejarah yang relevan hingga hari ini.
Sebagai manusia modern yang hidup di tengah kemajuan teknologi dan persaingan geopolitik, kisah ini mengingatkan kita bahwa ilmu pengetahuan tanpa arah moral bisa jadi pisau bermata dua. Bahkan Einstein, seorang tokoh paling dihormati dalam sejarah sains, pada akhirnya hanya ingin satu hal: perdamaian.