VIRAL !!! UANG BIRU TAPI NOMINAL Rp 5.000, BI SEBUT SALAH CETAK
Lotto03 > - Baru-baru ini, sebuah uang kertas pecahan Rp 5.000 bergambar Dr. K.H. Idham Chalid menjadi viral di media sosial. Uang tersebut menarik perhatian karena memiliki kesalahan pemotongan atau "error cutting" yang membuatnya berbeda dari uang kertas pada umumnya. Kesalahan ini menyebabkan gambar atau teks pada uang tersebut tidak simetris atau terpotong, menjadikannya barang langka dan bernilai tinggi bagi kolektor
BACA JUGA : Lotto03.com Bandar Togel Terbesar dan Agen Casino Terpercaya
Dr. K.H. Idham Chalid adalah seorang ulama, politisi, dan Pahlawan Nasional Indonesia yang dihormati atas kontribusinya. Uang kertas pecahan Rp 5.000 yang dirilis pada tahun 2016 ini didedikasikan untuk mengenang jasa-jasanya. Namun, karena adanya kesalahan pemotongan saat proses produksi, uang tersebut menjadi unik dan berbeda dari yang lainnya. Kesalahan seperti ini sering dianggap sebagai "anomali" yang justru meningkatkan nilai koleksi.
Dalam dunia numismatik, semakin langka dan mencolok kesalahan pada uang kertas, semakin tinggi pula nilainya. Hal ini disebabkan oleh minat kolektor terhadap benda-benda yang memiliki keunikan atau kelangkaan tertentu. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika uang kertas Rp 5.000 dengan kesalahan pemotongan ini berhasil terjual dengan harga fantastis, mencapai Rp 900.000 per lembar dalam lelang daring Nusantara Auction pada Desember 2024.
Bank Indonesia (BI) menjelaskan bahwa uang yang mengalami cacat cetak atau kerusakan masih dapat ditukarkan sesuai dengan nilai nominalnya. Namun, uang dengan kesalahan cetak yang signifikan, seperti yang memiliki nilai lebih tinggi bagi kolektor, biasanya tidak akan ditarik dari peredaran. BI menyarankan agar masyarakat yang memiliki uang dengan cacat cetak untuk menukarkannya di kantor BI terdekat.
Fenomena uang kertas pecahan Rp 5.000 dengan kesalahan pemotongan ini menunjukkan bahwa barang dengan cacat produksi tertentu dapat memiliki nilai lebih tinggi di mata kolektor. Namun, bagi masyarakat umum yang tidak terlibat dalam koleksi uang, disarankan untuk menukarkan uang dengan kesalahan cetak ke kantor BI agar tetap mendapatkan nilai nominal yang sesuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar