AS Setop Kirim Bom ke Israel karena Khawatir Soal Invasi Rafah,PBB : Tidak Manusiawi
Lotto03 > Kepala hak asasi manusia PBB, Volker Turk mengecam perintah Israel agar warga Palestina mengungsi dari Rafah timur di Gaza, menjelang kemungkinan rencana invasi Israel ke kota itu. Turk menyebut perintah Israel tersebut merupakan tindakan yang "tidak manusiawi".
Turk mengatakan memaksa ratusan ribu orang mengungsi ke daerah-daerah yang hampir tidak memiliki akses terhadap bantuan untuk bertahan hidup adalah hal yang "tidak dapat dibayangkan". Dia juga memperingatkan bahwa serangan Israel tersebut akan membuat penderitaan dan kehancuran melampaui tingkat yang sudah "tak tertahankan".
"Warga Gaza terus dilanda bom, penyakit, dan bahkan kelaparan," kata komisaris tinggi hak asasi manusia PBB tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (7/5/2024). Dan hari ini, mereka diberitahu bahwa mereka harus direlokasi lagi seiring dengan meningkatnya operasi militer Israel di Rafah," imbuhnya. Ini bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar undang-undang kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional, yang menjadikan perlindungan efektif terhadap warga sipil sebagai perhatian utama mereka," cetus Turk.
Dalam pernyataannya, Turk mengatakan bahwa "kematian, penderitaan dan kehancuran warga sipil diperkirakan akan meningkat melampaui tingkat yang sudah tidak tertahankan lagi". Sebelumnya, militer Israel pada hari Senin (6/5) menyerukan evakuasi warga Palestina dari Rafah timur, menjelang ancaman invasi darat di kota Gaza selatan tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat ternyata telah menghentikan pengiriman bom ke Israel sejak pekan lalu karena kekhawatiran negara itu akan menyerang kota Rafah di Gaza selatan. Ini menandai pertama kalinya dalam konflik tersebut, Presiden Joe Biden mengurangi bantuan militer kepada sekutu utama AS tersebut.
Washington menghentikan pengiriman 1.800 bom seberat 2.000 pon (907 kg) dan 1.700 bom seberat 500 pon (226 kg) setelah Israel belum "sepenuhnya mengatasi" kekhawatiran AS mengenai operasi darat besar-besaran," kata seorang pejabat senior pemerintah AS, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (8/5/2024).
Hal ini disampaikan seiring Gedung Putih mengecam penutupan perbatasan Rafah dengan Mesir yang "tidak dapat diterima" setelah Israel mengirim tank-tank pada Selasa pagi waktu setempat.
Ikuti kami di Facebook dan Instagram untuk informasi RTP gacor dan pola gacor setiap harinya.
Penghentian pengiriman senjata ke Israel ini menandai pertama kalinya Biden bertindak berdasarkan peringatan yang ia berikan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada bulan April lalu, bahwa kebijakan AS terhadap Gaza akan bergantung pada bagaimana Israel memperlakukan warga sipil.
Pejabat AS itu mengatakan pemerintahan Biden mengambil keputusan mengenai senjata tersebut ketika tampaknya Israel berada di ambang operasi darat besar-besaran di Rafah. Rencana serangan darat ke Rafah ini telah ditentang keras oleh Washington karena lebih dari satu juta orang berlindung di sana.
Pejabat AS itu mengatakan Washington "secara khusus fokus" pada penggunaan bom terberat yang berbobot 2.000 pon "dan dampaknya di lingkungan perkotaan yang padat seperti yang kita lihat di wilayah lain di Gaza."
Bandar Slot , Pola Slot Online , Slot Online Indonesia , RTP Slot Gacor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar